Jumat, 08 Oktober 2010

minuman bersoda

Sejak penemuan minuman ringan di Amerika Serikat pada tahun 1830, konsumsinya terus meningkat secara tajam dan konstan dari tahun ke tahun. Peningkatan konsumsi ini tidak hanya berlaku di AS, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh belahan dunia.

Minuman berbau soft drink bukanlah minuman tanpa risiko. Di balik kesegaran dan kenyamanan soft drink tersimpan berbagai zat perusak kesehatan. Soft drink mengandung zat pewarna buatan, memiliki bau kimia karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet dan kafein. Selain itu, ia juga mengandung zat gula berlebih.

Beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dari mengkonsumsi minuman bersoda antara lain sebagai berikut :

1. Obesitas
Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badan minimal 75 persen dari berat ideal. Obesitas merupakan faktor utama penyebab meningkatnya risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Penyebab utama obesitas adalah konsumsi makanan yang berlebihan, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan olahraga. Konsumsi makanan yang berlebihan menyumbangkan banyak sekali energi (yang tidak berguna) ke dalam tubuh. Penyebab obesitas lainnya adalah karena keturunan (genetik).

2. Kanker Esophagus (Kerongkongan)
Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap resiko serangan kanker.
Sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat oleh tim dari Tata Memorial Hospital, India, menunjukkan bahwa kenaikan konsumsi minuman ringan berkarbonat diikuti oleh naiknya kasus kanker esophagus.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa kenaikan kasus kanker esophagus tersebut berhubungan dengan naiknya konsumsi minuman bersoda. Kesimpulan mereka juga didukung oleh dasar biologis yang kuat dari hasil studi lainnya.

Minuman bersoda menyebabkan lambung menggembung dan menyemburkan kembali sebagian ke arah kerongkongan. Proses ini diketahui berhubungan dengan terbentuknya kanker.

3. Hipertensi
Dalam Sebuah penelitian ditemukan hubungan antara hipertensi dengan mengkonsumsi cola yang mengandung kafein, tanpa memperhitungkan apakah mengandung gula atau tidak. Dalam penelitian ini juga tidak diteliti pengaruh minuman ringan selain cola.


4. Melemahkan Sistem Imunitas
Gula yang terkandung dalam soft drink adalah salah satu alasan mengapa sering terjadinya flu dan infeksi pada pencandunya. Seorang ilmuwan telah membuktikan dan menunjukkan bahwa gula dapat menghalangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri.

Soft drink yang mengandung 12 sendok teh gula, cukup melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Yaitu sebesar 60 persen untuk selama 5 jam. Ketika Anda sering mengonsumsi soft drink setiap hari dan makanan bergula lainnya berakibat sel-sel darah putih tidak bekerja efektif untuk beberapa jam setiap hari.

5. Kesehatan Tulang dan osteoporosis
Minuman ringan tidak selalu menyebabkan osteoporosis. Terdapat berbagai faktor dan mekanisme yang melatarbelakangi terjadinya osteoporosis. Risiko osteoporosis berkebalikan dengan kekuatan massa tulang yang telah terbentuk sebelum seseorang menjadi konsumen minuman ringan.

Minuman ringan yang memiliki kadar asam fosfat tinggi menyebabkan peningkatan asupan fosfor dalam tubuh. Hal ini menyebabkan terganggunya keseimbangan rasio yang berakibat pada terhambatnya penyerapan kalsium yang berdampak terhadap penurunan massa tulang dan akhirnya osteoporosis.

Kafein yang terkandung dalam minuman ringan dapat memacu pembuangan kalsium melalui urin. Hal ini pulalah makin mendukung rendahnya asupan kalsium pada konsumen minuman ringan (Jacobson, 2003; Field, 2003).

6. Kerusakan Gigi
Gula pasir yang telah dimurnikan memegang banyak peran dalam menyebabkan kerusakan gigi. Konsumen minuman ringan selalu mengekspos gigi mereka dengan gula yang berasal dari minuman ringan sepanjang hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974, menemukan korelasi positif antara frekuensi konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak.Penemuan ini cukup mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan konsumsi makanan manis lainnya, tetapi tetap menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi

http://www.kagakribet.com/health.php?id=e8n2lo4k124d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar